Cara Ampuh Menjadi Suami yang Baik dan Bijaksana
Setiap wanita pasti mendambakan
punya suami yang baik dan mampu menjadi teladan bagi keluarganya.
Pertanyaannya, apakah setiap pria atau suami menyadari apa yang menjadi dambaan
para wanita itu?
Bisa
jadi, masih banyak pria yang belum bisa menjadi suami yang baik bagi istrinya.
Suami
yang baik adalah suami yang mampu menjadi teladan dan imam bagi keluarganya. Ia
juga mampu membimbing keluarganya dengan bijaksana, penuh kasih sayang, dan
perhatian.
Untuk
bisa menjadi seperti itu, tentu butuh perjuangan dan komitmen yang kuat. Tapi
jangan khawatir, ada banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk bisa menjadi
suami yang baik.
Sebelum
memulai, kuatkan niat bahwa Anda ingin menjadi seorang suami sekaligus ayah
yang baik bagi istri dan anak-anak Anda. Setelah punya niat yang kuat,
selanjutnya ikuti saja 10 cara cerdas di bawah ini.
1.
Memosisikan Istri sebagai Partner
Meski
berstatus sebagai imam keluarga tak berarti posisi seorang suami harus lebih
tinggi dari istri.
Hal ini
justru cenderung membuat hubungan suami dengan istri seperti atasan-bawahan.
Akan ada yang memerintah dan yang diperintah.
Maka itu,
jadikan istri sebagai partner. Artinya posisi suami sejajar dengan istri. Tidak
ada yang lebih tinggi maupun lebih rendah.
Anda
pasti tahu jika Hawa diciptakan dari tulang rusuk Nabi Adam. Maka itu, posisi
istri tidaklah berada di bawah, juga di atas suami.
Pendek
kata, suami dan istri harus menjadi partner dalam keluarga dengan posisi yang
sejajar.
2. Jangan
Pernah Berbohong
Berbohong
adalah satu kata yang harus dihapus dari kamus kehidupan Anda. Ini syarat
penting yang harus dipenuhi jika Anda ingin menjadi suami yang baik.
Saat Anda
berbohong kepada istri, artinya Anda masih jauh dari level seorang suami yang
baik.
Selalu
terbuka dengan istri, dalam hal apa pun. Seluruh masalah pekerjaan atau
kerumitan yang Anda temui harus dibagi dengan istri.
Menutupi
semua masalah yang dihadapi hanya akan berakibat buruk dalam komunikasi Anda
dengan istri.
Apalagi
jika Anda menutupi jumlah gaji bulanan dari kantor kepada istri Anda. Ini hanya
akan memicu kecurigaan yang berujung dengan pertengkaran.
3.
Memberi Nafkah Lahir dan Nafkah Batin
Sudah
menjadi tugas suami untuk mencari nafkah bagi keluarganya. Tak masalah apa pun
pekerjaan Anda, lakukan dengan sepenuh hati.
Karena
dari situlah Anda bisa dinilai sebagai seorang suami yang baik dan bertanggung
jawab.
Tak hanya
nafkah lahir yang harus Anda berikan. Anda juga harus memberikan nafkah batin
kepada istri Anda.
Perhatian
dan kasih sayang suami kepada istri merupakan bagian dari nafkah batin yang tak
kalah penting dari nafkah lahir.
Pastikan
Anda mampu memberikan keduanya. Memenuhi kebutuhan lahir dan batin keluarga
menunjukkan tanggung jawab Anda sebagai seorang suami.
4.
Mengajak Istri dan Anak untuk Rajin Beribadah
Seorang
suami merupakan imam atau pemimpin keluarga. Sama seperti seorang nahkoda,
suami punya peran besar dalam membawa keluarganya ke arah dan tujuan yang
benar.
Karena
itu, bimbinglah keluarga Anda untuk selalu taat menjalankan ibadah.
Apa pun
agama atau kepercayaan yang Anda anut, selalu usahakan untuk beribadah bersama
keluarga.
Jika Anda
seorang muslim, ajaklah anak dan istri untuk menjalankan
shalat 5 waktu berjamaah di mesjid. Minimal mengajarkan anak laki-laki
untuk terbiasa shalat berjamaah di mesjid.
Bagi Anda
yang nonmuslim, pastikan untuk selalu mengingatkan dan menyemangati istri untuk
berangkat ke tempat ibadah bersama-sama.
Keimanan
yang terjaga di dalam keluarga menunjukkan keharmonisan di antara suami dengan
istri.
5.
Menasihati Istri Secara Lembut
Menjadi
seorang istri adalah proses pembelajaran yang nyaris tanpa akhir. Mungkin hanya
kematian yang bisa mengakhiri pembelajaran tersebut.
Karena
merupakan sebuah proses belajar, maka pasti ada kesalahan atau kekeliruan yang
dilakukan istri.
Saat itu
terjadi, berilah nasihat secara lembut. Beritahu kesalahan istri dan bantu dia untuk
memperbaikinya. Ini adalah cara elegan untuk menjadi suami yang baik.
Sikap
kasar yang Anda tunjukkan saat memberitahu istri tentang kesalahannya, hanya
akan membuat dia sakit hati. Bisa memicu pertengkaran yang berdampak buruk bagi
hubungan Anda dengan istri.
6.
Menyimpan Rahasia Istri Sampai Mati
Suami
adalah “pakaian” bagi istri. Begitu pula istri menjadi “pakaian” suami.
Ujaran-ujaran
ini menunujukkan bahwa suami dan istri harus bisa saling melindungi. Apa pun
aib dan kesalahan istri harus bisa disimpan dengan erat oleh suami.
Bahkan,
kalau perlu rahasia ini Anda bawa sampai mati. Tidak ada orang lain yang tahu
kecuali Anda dan Tuhan. Ingat, jangan pernah sekalipun membuka aib istri kepada
orang lain.
Karena
ini sama saja dengan membuka aib diri Anda sendiri. Apa pun kekurangan yang
dimiliki, simpan saja di dalam hati.
Pahami,
bahwa Anda juga punya kekurangan atau aib yang akan disimpan baik-baik oleh
istri Anda.
7. Selalu
Berdiskusi dengan Istri
Masih
ingat dengan poin nomor 1? Di sinilah sisi penting seorang istri bagi suami.
Jadikan istri sebagai partner berdiskusi dalam banyak hal.
Dari
mulai masalah di tempat kerja hingga tentu saja membahas arah yang akan dituju
Anda bersama keluarga.
Suami
memang punya kewajiban untuk mengambil putusan. Tapi jangan sampai bertindak
otoriter. Minta istri memberi masukan dalam mengatasi sebuah masalah.
Dengan
selalu mengajak istri berdiskusi, akan lebih banyak rasa saling percaya yang
muncul di antara anggota keluarga. Jadikan hal ini sebuah kebiasaan saat Anda akan
mengambil keputusan.
8. Jangan
Sungkan Memuji dan Berterima Kasih
Sajian
sarapan yang Anda dapatkan setiap pagi sebelum berangkat kerja mungkin kerap
dianggap biasa saja. Akibatnya, Anda menjadi lalai untuk sekadar mengucapkan
terima kasih kepada istri.
Padahal,
ucapan terima kasih yang diberikan seorang suami merupakan ungkapan rasa
percaya dan sayang kepada istrinya.
Untuk
menjadi suami yang baik Anda juga harus membiasakan diri memuji istri Anda.
Seperti memuji masakan yang dibuatnya. Bisa juga memuji penampilannya saat akan
pergi bersama Anda.
Tapi,
jangan terlalu berlebihan. Istri Anda justru tidak akan senang jika Anda memuji
dengan kadar yang berlebihan.
Ibarat
garam dan bumbu yang dimasukkan ke dalam masakan, kalau berlebihan pasti
rasanya tidak akan nikmat.
9.
Meluangkan Waktu untuk Bercanda dengan Istri
Mungkin
Anda sering pulang ke rumah dalam kondisi kelelahan. Seharian bekerja dan
bertemu kemacetan di sepanjang jalan membuat Anda ingin cepat beristirahat.
Meski
demikian, luangkan waktu untuk mengobrol santai dan bercanda dengan istri. Ini
bisa Anda lakukan saat selesai makan malam bersama keluarga.
Bisa juga
dilakukan menjelang tidur. Istilah yang banyak dipakai adalah “pillow talk”.
Bercanda
dengan istri akan membuat dia bahagia dan merasa diperhatikan. Sehingga
kualitas hubungan Anda pun bisa semakin membaik.
10.
Memberi Hadiah Kejutan
Wanita
mana yang tidak suka dengan kejutan? Sesekali berilah hadiah kejutan kepada
istri Anda.
Ini bisa
dilakukan kapan saja. Tidak perlu harus menunggu momen ulang tahun pernikahan
atau ulang tahun istri karena unsur kejutannya akan berkurang.
Tidak
perlu hadiah yang mahal. Sepotong cokelat yang diikat dengan setangkai mawar
bisa dijadikan hadiah kejutan.
Bahkan
sekotak pizza yang datang bersama Anda saat pulang ke rumah juga bisa menjadi
kejutan tak terduga.
Memberikan
kejutan-kejutan yang sulit ditebak akan menambah keharmonisan
Anda dan istri.
Penutup
Terbukti,
ada banyak cara untuk bisa mewujudkan impian dan dambaan istri yaitu
mendapatkan suami yang baik.
Karena
punya suami yang baik adalah hal yang diharapkan seorang wanita saat menikah.
Termasuk wanita yang Anda nikahi saat ini.
Karena
itu, sebagai seorang suami, Anda wajib untuk memenuhi impian istri Anda.
Sudahkah Anda melakukannya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar